TINDAKAN DAN MANUSIA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Jika kita menafsirkan tindakan-tindakan
sebagai yang memerlukan gerakan-gerakan fisik, maka tidak ada gerakan fisik
yang nyata, ditambahkan pada setiap rangkaian gerakan-gerakan fisik nyata, akan
mengubah peristiwa-peristiwa yang belum pasti dianggap sebagai
tindakan-tindakan, menjadi tindakan-tindakan; dan tidak ada gerakan fisik yang
nyata. Selanjutnya, tidak ada prospek mereduksi tindakan-tindakan menjadi
gerakan-gerakan fisik. Akan tetapi, pengakuan ini tidak ada dalam dirinya
sendiri, yang bertentangan dengan suatu versi materialisme. Karena kondisi di
mana peristiwa-peristiwa ditafsirkan sebagai tindakan-tindakan adalah bahwa (i)
peristiwa itu merupakan suatu perbuatan dan (ii) perbuatan dinilai memenuhi
syarat untuk penjelasan-penjelasan dengan alasan-alasan, atau perbuatan itu
dinilai memenuhi syarat untuk penjelasan dengan alasan-alasan berperan sebagai
suatu sebab atau bagian dari sebab dari peristiwa yang sedang dibicarakan yang
konsisten dengan norma-norma tertentu yang memenuhi syarat.
Jika
suatu penjelasan dengan alasan-alasan dapat diakui dan jika apa yang dijelaskan
itu merupakan suatu kejadian dari suatu perbuatan, maka perbuatan itu adalah
suatu tindakan; dan jika suatu penjelasan kausal dari suatu perbuatan
diberikan, maka penjelasan itu harus memasukkan faktor-faktor yang berdasarkan
dasar-dasar pemikiran independen, membantu untuk mengkualifikasikan perbuatan
itu sebagai suatu tindakan.
Tindakan-tindakan
selanjutnya merupakan peristiwa-peristiwa yang melibatkan manusia-manusia yang
secara memadahi diinterpretasikan berkenaan dengan suatu jaringan
institusional; secara bersamaan, sebab-sebab dari tindakan-tindakan harus
memasukkan faktor-faktor yang secara sesuai tidak dapat digolongkan tanpa
referensi kepada jaringan institusional yang sama. Tindakan-tindakan
ditunjukkan oleh perantara-perantara dan perantara itu adalah manusia-manusia,
binatang menyusui yang lebih tinggi yang mempunyai suatu kemiripan yang dekat
dengan manusia dalam penampilannya.
Dalam
pengertian ini, pembedaan secara logika dari bahasa tindakan tergantung pada
takdir hubungan pikiran tubuh dan analisis manusia-manusia. Oleh karena itu,
meskipun asal-usul perbuatan mensyaratkan deskripsi-deskripsi perbuatan dalam
konteks tingkah laku dari perantara-perantara, menafsirkan gerakan-gerakan
fisik sebagai tindakan manusia dan semacamnyaadalah memerlukan suatu penilaian,
konstruksi, atau interpretasi dari gerakan-gerakan semacam itu yang berhubungan
dengan norma-norma dari tingkah laku yang mengikuti peraturan.
Pengakuan
akan pengetahuan dan kepercayaan, pengakuan akan pengalaman-pengalaman yang
dapat dirasakan dan yang tidak, dan semacamnya juga mengisyaratkan
manusia-manusia atau makhluk hidup yang mempunyai pikiran-pikiran atas suatu
kompleksitas yang sesuai. Ada suatu kesejajaran yang berbeda antara wacana
tentang tindakan dan keadaan-keadaan mental yang tergantung pada koherensi
konsep dari seorang manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar