Jumat, 11 November 2016

PROSES BELAJAR MENURUT FILSAFAT TIMUR DAN FILSAFAT BARAT



PROSES BELAJAR MENURUT FILSAFAT TIMUR DAN FILSAFAT BARAT

Inti dari proses belajar menurut filsafat Barat adalah meneliti terhadap dunia luar. Ini artinya perlu dikembangkan kemampuan untuk berpikir dan pengembangan inteligensi. Bagi si pembelajar diperlukan dan dikembangkan keinginan untuk mengetahui (curiosity), minat terhadap masalah yang dihadapi serta motivasi intrinksik terhadap penelitian tersebut. Di dalam pengembangan kemampuan untuk meneliti tersebut diperlukan kemampuankemampuan untuk menulis, mengeluarkan pendapat. Dari penelitian ter-hadap dunia luar tersebut maka berkembanglah kemampuan untuk kreativi-tas, pemecahan masalah, penemuan baru dan discovery. Ajaran Confusmengatakan bahwa kecakapan tersebut tidak dilahirkan tetapi yang harus dipelajari oleh setiap individu. Proses belajar yang berjalan sepanjang hidup tersebut merupakan suatu proses self-perfection dan inilah arti kehidupan yang sebenarnya. Tujuannya ialah bagaimana ia menyempurnakan dirinya sendiri agar supaya menjadi anggota yang baik dengan sesamanya. 
Proses belajar menurut filsafat Barat dipusatkan kepada mengerti dan menguasai dunia (understand the world) sedangkan menurut filsafat Timur proses belajar adalah penyempurnaan diri sendiri (self-perfection). Bagi filsafat Barat mengenal dunia berarti secara aktif terlibat di dalam dunia, melaksanakan eksplorasi dan penelitian, mengembangkan berpikir kritis serta mengembangkan komunikasi diri sendiri dengan dunia luar. Di dalam falsafah Timur yang ditekankan kepada penyempurnaan diri yaitu mengembangkan sifat-sifat kejujuran, konsentrasi, tahan uji, tahan banting serta keuletan di dalam menghadapi berbagai masalah. Inilah yang disebut di dalam proses belajar menurut falsafah Timur sebagai belajar yang diorientasikan kepada nilai-nilai (virtue). Proses belajar menurut falsafah Barat diarahkan kepada kemampuan berpikir (mind oriented learning).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar