PROSES BELAJAR MENURUT FILSAFAT TIMUR DAN
FILSAFAT BARAT
Inti dari proses belajar menurut filsafat Barat adalah
meneliti terhadap dunia luar. Ini artinya perlu dikembangkan kemampuan untuk
berpikir dan pengembangan inteligensi. Bagi si pembelajar diperlukan dan
dikembangkan keinginan untuk mengetahui (curiosity), minat terhadap masalah
yang dihadapi serta motivasi intrinksik terhadap penelitian tersebut. Di dalam
pengembangan kemampuan untuk meneliti tersebut diperlukan kemampuankemampuan
untuk menulis, mengeluarkan pendapat. Dari penelitian ter-hadap dunia luar
tersebut maka berkembanglah kemampuan untuk kreativi-tas, pemecahan masalah,
penemuan baru dan discovery. Ajaran Confusmengatakan bahwa kecakapan tersebut
tidak dilahirkan tetapi yang harus dipelajari oleh setiap individu. Proses
belajar yang berjalan sepanjang hidup tersebut merupakan suatu proses self-perfection dan inilah arti kehidupan yang
sebenarnya. Tujuannya ialah bagaimana ia menyempurnakan dirinya sendiri agar
supaya menjadi anggota yang baik dengan sesamanya.
Proses belajar menurut
filsafat Barat dipusatkan kepada mengerti dan menguasai dunia (understand the
world) sedangkan menurut filsafat Timur proses belajar adalah penyempurnaan
diri sendiri (self-perfection). Bagi filsafat Barat mengenal dunia berarti
secara aktif terlibat di dalam dunia, melaksanakan eksplorasi dan penelitian, mengembangkan
berpikir kritis serta mengembangkan komunikasi diri sendiri dengan dunia luar.
Di dalam falsafah Timur yang ditekankan kepada penyempurnaan diri yaitu
mengembangkan sifat-sifat kejujuran, konsentrasi, tahan uji, tahan banting
serta keuletan di dalam menghadapi berbagai masalah. Inilah yang disebut di
dalam proses belajar menurut falsafah Timur sebagai belajar yang diorientasikan
kepada nilai-nilai (virtue). Proses belajar menurut falsafah Barat diarahkan
kepada kemampuan berpikir (mind oriented
learning).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar