Minggu, 06 November 2016

PENGERTIAN FAKTA REALITA



PENGERTIAN FAKTA REALITA

Fakta adalah sebagai faktor nyata atau suatu realitas yang ada di suatu tempat dan dalam waktu tertentu tentang apa yang kita amati (lihat ,dengar, raba ,cicip dan cium). Realitas yang kita amati itu bisa berupa kejadian, benda simbol sifat dan lain sebagainya. Fakta dapat dipahami dalam tiga bentuk.  Pertama,  fakta yang berupa benda seperti batu, pohon, orang dan sebagainya. Kedua, berupa situasi atau kondisi  seperti panas, kotor, bising dan sebagainya. Ketiga, peristiwa atau kejadian seperti kebakaran, perkelahian dan proses lainnya.
Fakta adalah apa yang membuat pernyataan itu betul atau salah. Fakta menurut Russel (dalam Sofyan, 2010:425) adalah sesuatu yang ada. Fakta berbentuk konkret dapat ditangkap pancaindera, dapat diketahui dan dapat diakui kebenarannya (Gazalba dalam Sofyan, 2010:425). Fakta atau kenyataan memiliki pengertian yang beragam, bergantung dari sudut pandang filosofis yang melandasinya. Ada beberapa pandangan, sebagai berikut.
1.      Positivistik berpandangan bahwa sesuatu yang nyata bila ada korespondensi antara yang sensual satu dengan sensual lainnya.
2.      Fenomenologik memiliki dua arah perkembangan mengenai pengertian kenyataan ini. Pertama, menjurus ke arah teori korespondensi yaitu adanya korespondensi antara ide dengan fenomena. Kedua, menjurus ke arah koherensi moralitas, kesesuaian antara fenomena dengan sistem nilai.
3.      Rasionalistik menganggap suatu sebagai nyata, bila ada koherensi antara empirik dengan skema rasional, dan
4.      Realisme-metafisik berpendapat bahwa sesuatu yang nyata bila ada koherensi antara empiris dengan obyektif.
Di sisi lain, Bagus (1996) memberikan penjelasan tentang fakta obyektif dan fakta ilmiah. Fakta obyektif yaitu peristiwa, fenomen atau bagian realitas yang merupakan obyek kegiatan atau pengetahuan praktis manusia. Sedangkan fakta ilmiah merupakan refleksi terhadap fakta obyektif dalam kesadaran manusia. Dimaksud refleksi adalah deskripsi fakta obyektif dalam bahasa tertentu. Fakta ilmiah merupakan dasar bagi bangunan teoritis. Tanpa fakta-fakta ini bangunan teoritis itu mustahil. Fakta ilmiah tidak terpisahkan dari bahasa yang diungkapkan dalam istilah-istilah dan kumpulan fakta ilmiah membentuk suatu deskripsi ilmiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar