LOGISIME DALAM ALIRAN MATEMATIKA
Perkembangan
logika, sebagai ilmu pengetahuan yang memuat prinsipprinsip dan ide-ide yang
mendasari semua ilmu pengetahuan lain, setidaknya dimulai oleh Leibniz tahun
1666. Reduksi konsep-konsep matematika ke dalam konsep logika telah dimulai
pada era Dedekind tahun 1888) dan Gottlob Frege antara 1884– 1903). Sementara
itu, Peano mengerjakan proyek ”melogikakan matematika” dengan menuliskan
teorema-teorema matematika ke dalam lambang logika antara tahun 1889-1908.
Dedekind, Frege, dan Peano kemudian mendirikan aliran Logisisme yang puncak
perkembangannya dicapai oleh Bertrand Arthur William Russel (1872-1970) dan
Alfred North Whitehead (1861-1947) melalui karya monumental Russel-Whitehead, Principia
Mathematica, sebuah karya dari keindahan logika,
yang berusaha mereduksi seluruh matematika ke dalam logika. Melogikakan
matematika dengan cara yang lebih smooth
telah dilakukan Wittgenstein (1922), Chwistek (1924-25), Ramsey (1926),
Langford (1927), Carnap (1931), dan Quine (1940) (Sukardjono, 2000).
Tesis
Logisisme adalah matematika sebagai cabang dari logika. Menurut aliran ini, seluruh
matematika dari sejak jaman kuno perlu dikonstruksi kembali ke dalam term-term
logika dan tentu saja programnya adalah mengubah seluruh matematika ke dalam
logika. Semua konsep matematika haruslah dirumuskan dalam term-term
logika dan semua teorema matematika harus dikembangkan sebagai teorema logika.
Tesis ini muncul sebagai upaya untuk meletakkan pondasi matematika ke tempat
yang paling dasar dan paling dalam. Pondasi matematika yang saat ini digunakan
dibangun dengan sistem bilangan real, didorong ke sistem bilangan asli, dan
akhirnya didorong lagi ke teori himpunan.
Bertrand Russel berhasil memperlihatkan
bahwa dua buah klaim aliran logisisme berikut dapat diselesikan dengan logika
(Sukardjono, 2000) yaitu (1) seluruh konsep matematika secara mutlak dapat
direduksi ke dalam konsep logika, tercakup dalam konsep teori himpunan atau
beberapa sistem yang kekuatannya sama, seperti Teori Type
dan (2) seluruh kebenaran matematika dapat dibuktikan dari aksioma dan
aturan-aturan inferensi dalam logika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar