Rabu, 14 Desember 2016

PENGEMBANGAN DIRI

PENGEMBANGAN DIRI


Mari kita bertolak dari pengertian dasar Aristoteles yang sudah kita lihat, yaitu manusia tidak menjadi bahagia dengan malas-malasan mau menikmati, melainkan dengan berbuat sesuatu. Manusia akan mengalami hidupnya sebagai bermakna bukan karena ia pasif-pasif saja, melainkan manusia mengembangkan dirinya dengan berbagai tindakan.Manusia menjadi bahagia dengan mengembangkan diri, dengan membuat nyata kemampuan dan bakatnya. Pengembangan diri sampai hari ini merupakan tujuan penting pendidikan yang bermutu. Mengembangkan diri dengan menghadapi tantangan yang membuat diri kita menjadi nyata dari sesuatu yang mungkin membuat kita menjadi nyata. Sehingga kita dapat membangun identitas kita sendiri. Memang tindakan seperti itu terlihat sangat berat, tetapi mengembangkan diri dengan menghadapi berbagai tantangan itulah yang menjadikan hidup puas dan menjadi bermakna. Pengembangan diri tidak serta merta dapat dirancang sedemikian rupa, seperti kita merencanakan studi kita. Kita belum tahu bagaimana diri kita. Ketika kita merasa memiliki kompetensi pada bidang tertentu, maka kita berusaha mengasah diri untuk professional dalam bidang itu. Hidup tidak seluruhnya bisa direncanakan, jika terfokus pada eksklusifitas rencana itu, secara tidak langsung telah membuat pembatas diri untuk mengembangkan diri. Yang benar-benar membuat kita mengembangkan diri adalah tantangan itu sendiri, karena tantangan itu datang tiba-tiba tanpa perencanaan. Ketika tantangan itu datang, secara otomatis kita harus mengambil sikap untuk menyelesaikan tantangan itu, dan sikap itulah yang mengembangkan diri kita. Kita tentu berusaha untuk meningkatkan kemampuan diri, tetapi juga perlu menerima bahwa ada kemungkinan kita dibatasi baik oleh situasi di luar kita, maupun oleh keterbatasan kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar