MATEMATIKA SEBAGAI AKTIVITAS INSANI
Pandangan
terhadap tentang apa itu matematika akan berpengaruh pada cara pembelajaran
matematika itu sendiri. Oleh karena itu
akan diulas sekilas tentang apa itu matematika sebagai penopang pembelajaran matematika. Sejak zaman dahulu
terjadi perbedaan dalam memandang apa itu matematika. Padahal sebagaimana kita
tahu, matematika itu sendiri adalah tunggal, hanya saja matematika dapat
dilihat dari berbagai sudut berbeda yang sebenarnya satu sama lain saling
melengkapi bukan saling kontradiksi.
Plato bersama penganutnya yang disebut platonisme memandang bahwa
matematika berasal dari kerajaan Tuhan yang turun ke bumi (Matematics descends
from a divine realm) sedangkan Aristotheles beserta penganutnya yang disebut
dengan aristotelisme berpendapat bahwa matematika tumbuh dari permasalahan
kehidupan insani (Mathematics ascends from the human animal) (Anglin, 1994: p.
1).
Apabila
ditilik dari prosesnya maka matematika pada permulaannya bermula dari masalah
situasional kehidupan insani. Kemudian melalui proses idealisasi, abstraksi,
dan generalisasi berkembang menuju kepada ilmu matematika formal. Pada
akhirnya, dalam pembuktian matematika formal yang berlaku adalah cara berfikir
yang deduktif dan menolak cara berfikir induktif. Oleh karenanya bukti dengan
induksi matematikapun juga memakai cara berfikir deduktif (Ruseffendi,
2006).
Dari
tingkatan masalah situasional menuju tingkatan matematika formal terdapat dua
tingkatan antara, yakni tingkatan referensial dan tingkatan general
(Gravemeijer, 1994: p. 102).
Proses
yang dimulai dari masalah-masalah situasional insani berpindah menuju pada
matematika formal dialami oleh setiap orang. Secara mudah dikatakan bahwa
setiap aktivitas insani selalu melibatkan matematika baik secara langsung
maupun tidak langsung. Olah karenanya Hans
Freudenthal, seorang matematikawan dari Belanda, mengemukakan gagasan bahwa
matematika dianggap sebagai akvititas insani (mathematics as human activity)
(Lange, 2000; Hadi, 2005). Kiranya pandangan Freudenthal tentang matematika
sesuai bila diterapkan dalam pembelajaran matematika di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar