KONTEKS SOSIAL DAN LINGKUNGAN
INTELEKTUAL
Untuk
memahami pemikiran Auguste Comte, kita harus mengkaitkan dia dengan faktor
lingkungan kebudayaan dan lingkungan intelektual Perancis. Comte hidup pada
masa revolusi Perancis yang telah menimbulkan perubahan yang sangat besar pada
semua aspek kehidupan masyarakat Perancis. Revolusi ini telah melahirkan dua
sikap yang saling berlawanan yaitu sikap optimis akan masa depan yang lebih
baik dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan sebaliknya sikap
konservatif atau skeptis terhadap perubahan yang menimbulkan anarki dan sikap
individualis.
Lingkungan
intelektual Perancis diwarnai oleh dua kelompok intelektual yaitu para peminat
filsafat sejarah yang memberi bentuk pada gagasan tentang kemajuan dan para
penulis yang lebih berminat kepada masalah- masalah penataan masyarakat. Para
peminat filsafat sejarah menaruh perhatian besar pada pertanyaan-pertanyaan
mengenai apakah sejarah memiliki tujuan, apakah dalam proses historis
diungkapkan suatu rencana yang dapat diketahui berkat wahyu atau akal pikiran
manusia, apakah sejarah memiliki makna atau hanyalah merupakan serangkaian
kejadian yang kebetulan. Beberapa tokoh dapat disebut dari Fontenelle, Abbe de
St Pierre, Bossuet, Voltaire, Turgot, dan Condorcet. Para peminat
masalah-masalah penataan masyarakat menaruh perhatian pada masalah integrasi
dan ketidaksamaan. Tokoh-tokohnya antara lain Montesquieu, Rousseau, De Bonald.
Dua
tokoh filusuf sejarah yang mempengaruhi Comte adalah turgot dan Condorcet.
Turgot merumuskan dua hukum yang berkaitan dengan kemajuan. Yang pertama berisi
dalil bahwa setiap langkah berarti percepatan. Yang kedua adalah hukum tiga
tahap perkembangan intelektual, pertama, orang pertama menemukan sebab-sebab
adanya gejala-gejala dijelaskan dalam kegiatan mahluk-mahluk rohaniah, kedua,
gejala-gejala dijelaskan dengan bantuan abstraksi dan pada tahap ketiga
orang
menggunakan matematika dan eksperimen. Menurut Condorcet, Studi sejarah
mempunyai dua tujua, pertama, adanya keyakinan bahwa sejarah dapat diramalkan
asal saja hukum-hukumnya dapat diketahui (yang diperlukan adalah Newton-nya
Sejarah). Tujuan kedau adalah untuk menggantikan harapan masa depan yang
ditentukan oleh wahyu dengan harapan masa depan yang bersifat sekuler. Menurut
Condorcet ada tiga tahap perkembangan manusia yaitu membongkar perbedaan antar
negara, perkembangan persamaan negara, dan ketiga kemajuan manusia
sesungguhnya. Dan Condorcet juga mengemukakan bahwa belajar sejarah itu dapat
melalui, pengalaman masa lalu, pengamatan pada kemajuan ilmu-ilmu pengetahuan
peradaban manusia, da menganalisa kemajuan pemahaman manusia terhadap alamnya.
Dan
penulis yang meminati masalah penataan masyarakat, Comte dipengaruhi oleh de
Bonald, dimana ia mempunyai pandangan skeptis dalam memandang dampak yang
ditimbulkan revolusi Perancis. Baginya revolusi nii hanya menghasilkan keadaan
masyarakat yang anarkis dan individualis. De Bonald memakai pendekatan organis
dalam melihat kesatuan masyarakat yang dipimpin oleh sekelompok orang yang diterangi
semangat Gereja. Individu harus tunduk pada masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar