Sabtu, 31 Desember 2016

HUBUNGAN BASIS EKONOMI MASYARAKAT DENGAN BANGUNAN POLITIK, BUDAYA, DAN IDEOLOGI



HUBUNGAN BASIS EKONOMI MASYARAKAT DENGAN BANGUNAN POLITIK, BUDAYA, DAN IDEOLOGI

Manusia memasuki hubungan produksi melalui serangkaian lembaga sosial yang gunanya membenarkan, mengatur dan melindungi hubungan-hubungan itu. Karena itu, para produsen kemakmuran sosial juga anggota keluarga, dengan nilai-nilai budaya tertentu, yang bertindak berdasarkan satu perangkat hukum dan sebagainya. Hubungan produksi dalam masyarakat membentuk basis ekonomi bagi masyarakat, dan menjadi dasar bagi superstruktur, atau kehidupan sosial, politik dan ideologi dari masyarakat. "Keseluruhan hubungan produksi ini membentuk struktur ekonomi masyarakat, landasan nyata yang menimbulkan superstruktur hukum dan politik. Landasan ini juga berhubungan dengan bentuk- bentuk kesadaran sosial tertentu. Cara produksi secara umum menentukan proses kehidupan sosial, politik dan intelektual. Bukan kesadaran manusia yang menentukan keberadaannya, melainkan sebaliknya keberadaan sosialnya yang menentukan kesadaran." (Marx) Kunci untuk memahami setiap masyarakat terletak bukan pada politik atau gagasannya, tapi pada watak hubungan produksinya. Dengan mempelajari ini, kita bisa tahu mengapa masyarakat memiliki budaya, struktur keluarga dan sistem politik tertentu. Misal-nya, di Amerika Serikat bukan hal yang aneh bahwa penindasan rasial begitu penting dalam perkembangan hubungan kapitalis (yang dimulai dengan perbudakan) dan membentuk superstruktur rasis --yang terdiri atas gagasan, ketidakadilan, dan penindasan politik yang rasis. Peranan yang paling mendasar dari superstruktur dalam masyarakat kelas adalah untuk membenarkan, melindungi dan melembagakan hubungan kelas dalam masyarakat.
Walaupun basis ekonomi adalah penyebab utama dari perkembangan, tapi ia tidak menjadi satu-satunya penyebab perkembangan sosial. Basis dan superstruktur suatu masyarakat harus diamati bersama-sama; superstruktur muncul dari basis ekonomi yang ada, dan balik bereaksi terhadap hubungan ekonomi. Jadi, kita tidak dapat memahami imperialisme Amerika dan Jepang hanya dengan mengamati kapitalis-kapitalis monopoli dan perusahaan-perusahaan multinasional. Kita juga harus memahami demokrasi borjuis Amerika dan Jepang, peranan militer, media dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar