SEJARAH
FILSAFAT BARAT DAN TIMUR
Pada umumnya filsafat terbagi
menjadi 2 garis besar yaitu filsafat Barat (occidental) dan Timur (oriental).
Filsafat barat dan filsafat Timur tentu sangat berbeda karakteristinya karena
berkembang di daerah yang berbeda dengan kebudayaan serta peradaban yang
berbeda pula. Banyaknya ilmuwan dari Barat yang selalu menciptakan inovasi baru
untuk kemajuan dunia membuat filsafat Timur kurang mendapat perhatian. Filsafat
Timur memang terkenal dengan sifatnya yang religius, mistis-magis sehingga
kurang bisa diterima secara rasional. Filsafat Timur berkembang di daerah
China, India, Jepang yang banyak memunculkan pemikiran-pemikiran dan digunakan
pedoman oleh masyarakat bagian timur. Di wilayah Timur juga terkenal sebagai
wilayah yang mempunyai peradaban besar didunia dan sumber agama serta pandangan
tentang manusia dan dunia. Banyak orang yang mencari ketenangan di daerah Timur
karena dianggap memiliki suatu keadaan yang mendamaikan dan mententramkan jiwa.
Cara pandang filsafat Timur lebih pada realita yang terjadi di sekitarnya,
lebih memikirkan tentang dunia dan sesamanya.
Secara geografis wilayah
Barat dan Timur memiliki banyak perbedaan, hal ini juga tetntu mempengaruhi
cara berfikir mereka. Perbedaan paham antara Barat dan Timur yaitu jika di
dunia belahan Timur mempunyai banyak negara dan banyak penduduk dengan jumlah
yang besar serta angka kelahiran yang sangat tinggi. Mereka juga masih
tergolong sebagai golongan menengah kebawah, sedangkan di dunia bagian barat
sudah mengembangkan kemajuan teknologi sejak lama. Manusia di bagian barat juga
tergolong aktif sedangkan di Timur tergolong pasif. Hal ini sesuai dengan
keyakinan dan ajaran pokok mereka seperti Konfusianisme, Taoisme, Budhisme, dan
lain-lain (Kebung, 2011: 8).
Didunia
belahan Timur mereka lebih menekankan pada intuisi dan juga pada batiniah,
spiritual, dan mistis. Berdasarkan hal inilah maka orang Timur mempercayai
bahwa dengan memiliki jiwa yang baik maka mereka akan mencapai kebijaksanaan
dan kebaikan hidup. Jika di bagian barat mereka lebih condong pada keadaan
masyarakat sekitar serta pada ilmu pengetahuan. Didunia barat yang mereka lihat
adalah objek dan kerja lapangan jadi manusia harus menguasai alam untuk
kepentingannya. Jika didaerah timur manusia merupakan bagian dari alam. Orang
Barat berpedoman “to do is more important than to be” (berbuat lebih penting
daripada sekedar ada), jika orang timur lebih kepada “to be is more important
than to do” (kehadiran lebih penting daripada seseorang perbuat), jadi orang timur
kurang suka denganpertentangan dan konflik (Kebung, 2011: 8).
Cara
berfikir orang timur lebih pada cara mereka melihat dunianya, bagaimana mereka
melihat diri sendiri dan sesama, dan bagaimana mereka menggantungkan diri pada
Sang Pencipta. Persprektif filsafat orang timur lebih pada human dan religius.
Arah gerak filsafat Barat muncul karena pemikiran rasional dari para filusuf.
Misalnya Karl Marx yang mempunyai pemikiran tentang historis matrealisme. Karl
Marx berfikiran secara rasional karena saat itu kapitalisme sedang genjar dan
juga kaum borjuis telah menindas kaum buruh sehingga kaum buruh harus sengsara
dibawah majikannya. Marx menginginkan masyarakat tanpa kelas sehingga dia ingin
memperjuangkan hak kelas dalam masyarakat. Karl Marx akhirnya mengeluarkan
teori konflik yang tujuannya ingin masyarakat menjadi sama rata dan sama rasa.
Arah
gerak filsafat Timur lebih kepada intuisi, intelegensi dan akal budi. Tujuan
dari Filsafat Timur lebih mengedepankan ilmu pengetahuan yang didasari
moralitas tujuannya agar manusia menjadi bijaksana dalam menjalani hidup.
Misalnya filsafat Konfusius yang lebih mengedepankan moral dan kebajikan.
Konfusius melihat bahwa rakyat Tiongkok yang sedang mengalami krisis dalam
bermoral. Akhirnya Konfusius memutuskan untuk mengamalkan dan mengajarkan
nilai-nilai moral serta kebajikan yang diajarkan pada murid-muridnya.
Dalam filsafat barat yang
dijadikan subjek adalah manusia dan alam dijadikan objek, jadi mereka
memanfaatkan alam untuk kepentingan mereka sedangkan di filsafat timur alam dan
manusia lebih menyatu. Mereka menganggap bahwa alam merupakan bagian dari
manusia yang harus dipelihara. Pandangan Filsafat Barat terhadap cita-cita
hidup diisi dengan bekerja dan bersikap aktif sebagai kebaikan tertinggi.
Dengan sifat yang rasional filsafat barat lebih memandang dengan bekerja keras
maka segala kebutuhan akan terpenuhi. Sedangkan pandangan filsafat Timur
mengenai cita-cita hidup yaitu lebih kepada harmonisan, ketenangan.Mereka
berprinsip bahwa kehidupan dijalankan dengan sederhana dan menyesuaikan dengan
alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar